BERLAYARINFO.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) terus berkomitmen untuk mengimplementasikan pemajuan kebahasaan dan kesastraan. Sabtu (2/3/2024).
Salah satunya adalah dengan menggiatkan pemanfaatan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif Merdeka melalui Diseminasi Nasional Kemahiran Berbahasa Indonesia.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menyampaikan apresiasi kepada Badan Bahasa yang terus mengukuhkan kedudukan bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa nasional maupun sebagai bahasa negara.
“Salah satu terobosan yang telah kami hadirkan adalah UKBI adaptif Merdeka. Sejak diluncurkan tahun 2021 lalu program ini menjadi layanan profesional tes kemahiran berbahasa Indonesia bagi penutur bahasa Indonesia,” tuturnya dalam acara Diseminasi Nasional Kemahiran Berbahasa Indonesia di Jakarta, Kamis (29/2).
Kemendikbudristek merancang UKBI Adaptif Merdeka guna mengikuti perkembangan teori uji bahasa yang memerlukan tingkat keandalan tinggi. Platfom ini dikembangkan dengan mengedepankan aspek keramahan pengguna sehingga dapat digunakan oleh penutur jati dan asing, baik yang ada di Indonesia maupun di luar negeri.
Mendikbudristek menjelaskan, berkat kemajuan tersebut, peserta UKBI dari tahun ke tahun terus meningkat. Saat ini UKBI telah diujikan oleh lebih dari 650.000 peserta dari berbagai kalangan pelajar, mahasiswa, pejabat fungsional, pejabat struktural, dan warga negara asing.
Pada kesempatan ini, Nadiem Makarim mendorong pemanfaatan UKBI Adaptif Merdeka secara lebih masif di tengah masyarakat. Menurutnya, UKBI dapat disetarakan dengan tes kemahiran bahasa lain yang banyak dikenal di dunia. Oleh karena itu, ia mengajak agar semua penutur bahasa Indonesia dapat memanfaatkan UKBI untuk meningkatkan kemahiran berbahasa Indonesia. Skor dan predikat yang diperoleh dapat menjadi landasan untuk meningkatkan kompetensi berbahasa dan mendukung pretasi belajar dan peningkatan karir.
“Besar harapan saya, UKBI bisa lebih dimanfaatkan oleh kalangan profesional yang pekerjaannya membutuhkan kemahiran berbahasa seperti wartawan, editor, penulis, penyulih, peneliti, penerjemah, pewara, sampai pengacara,” ucapnya seraya mengimbau agar pemanfaatan UKBI harus lebih dipertimbangkan lagi untuk berbagai keperluan dan kalangan.
Senada dengan itu, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Abdul Khak, turut menyampaikan harapannya agar masyarakat dapat mengenal, dekat, dan merasakan manfaat UKBI. Dengan semakin banyaknya peminat, ia optimistis ke depannya UKBI dapat terus berevolusi baik dari sisi soal, teknologi, maupun layanan bagi penutur.
“Kami terus kembangkan UKBI dari sisi teori, evaluasi dan teknologi pengujian. Setiap tahun kami juga mengadakan Giat UKBI sebagai sebuah kegiatan yang melibatkan siswa dan guru untuk saling berbagi pengalamannya dalam mengikuti simulasi maupun tes UKBI, yang dapat dituangkan dalam bentuk artikel, narasi, maupun majalah dinding,” terangnya.
Sejak diluncurkan pada tahun 2021 sampai dengan tahun 2023, UKBI Adaptif Merdeka telah diujikan kepada 654.886 peserta uji yang terdiri atas berbagai karakteristik penutur bahasa Indonesia.