Satker PJN Wilayah I Riau, Tak Respon Konfirmasi Media

BerlayarInfo.com | Pekanbaru – Pekerjaan preservasi ruas jalan dalam kota Pekanbaru, preservasi jembatan dan penanganan longsoran jalan subrantas (Pekanbaru) – batas provinsi Sumbar tahun anggaran 2023 yang di kerjakan rekanan PT. Riau Mas Bersaudara dengan nilai kontrak Rp. 14.191.844.700 dengan konsultan pengawasan PT. Bintang Inti Rekatama, Sumber Dana Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) masa pelaksanaan 300 hari kalender.

Dalam hasil investigasi di lokasi dari simpang kayuara jalan pasir putih kecamatan Siak hulu Kabupaten Kampar bahwa sepanjang jalan tersebut banyak yang berlobang, bergelombang, demikian juga pada ruas preservasi  rigid yang masih banyak mengalami retak ditinggal begitu saja oleh kontraktor tanpa mempertimbangkan kwalitas jalan, Sabtu, 27/01/2024.

Pada ruas jalan lintas tersebut terpantau oleh awak media bahwa ada beberapa titik jalan yang menggenangi air hujan, salah satunya didekat kompi kavaleri panser 6/RBT Siak hulu Kampar serta ditemukan bekas potongan aspal yang di biarkan begitu saja, sehingga fisik jalan gampang mengalami kerusakan akibat lalu lalang mobil bermuatan tonase tinggi pada ruas jalan.

Diwaktu yang sama tim investigasi melihat pemuda dan masyarakat  setempat sedang bergotong royong melakukan penimbunan jalan yang berlobang dengan tujuan agar pengendara roda dua dan empat terhindar dari kecelakaan. Salah satu dari mereka bernama Usman saat di wawancara oleh awak media ini menyampaikan bahwa mereka lakukan bentuk sukarela berhubung pihak yang menangani jalan tersebut sampai saat ini belum ada tindakan.

“Jalan yang berlobang ini sudah sangat lama dibiarkan hingga baru-baru ini ada beberapa pemotor yang mengalami kecelakaan akibat lobang jalan yang tak kunjung diperbaiki oleh pihak pekerjaan umum,” ujar Usman.

Pihak pekerjaan umum atau yang menangani jalan ini pada tahun lalu mereka melakukan pemotongan aspal dan tidak dikerjakan ulang sehingga kondisi saat ini sangat parah, akibatnya disepanjang jalan ini mengalami kemacetan yang cukup panjang, imbuhnya.

“Sangat disayangkan pihak pekerjaan umum diduga tidak serius memperbaiki jalan ini, pada hal disimpang sana saya lihat di plangnya ada 14 miliar lebih anggarannya, namun tetap saja mengalami kerusakan yang sangat parah,” ungkapnya dengan nada kecewa.

Sementara itu awak media melakukan konfirmasi secara tertulis kepada kementerian PUPR Dirjend Bina Marga Balai Besar PJN Provinsi Riau, di kantor Satuan Kerja (Satker) Wilayah 1 Riau pada 29 Januari 2024 sesuai dari hasil investigasi di lapangan. Namun sangat disayangkan pihaknya tak merespon surat konfirmasi tersebut hingga berita ini ditayangkan. (M/Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *