Sungai Siabu Sumbek Tercemar, Diduga Akibat Limbah PT SKA

BerlayarInfo.com | Riau – Ribuan ikan milik warga Sei Kuning mati diduga akibat tercemarnya sungai Siabu Sumbek oleh limbah PT Sumatera Karya Agra (SKA), di lokasi keramba ikan milik warga ikan berbagai jenis sudah mengapung dan air sungai hitam dengan bau tidak sedap.

Dari pantauan lapangan, aliran sungai Siabu Sumbek terlihat menghitam dan mengeluarkan bau menyengat, Sabtu (03/08/2024).

Di lokasi keramba ikan milik kelompok yang diketuai Zainal terlihat ikan pada ke 6 kolam, ribuan ikan sudah mengapung sebagian ikan sudah dipindahkan pemilik ke air yang lebih jernih.

Jaka salah satu warga Sei Kuning yang mengurus keramba mengatakan pada hari Jumat, 2 Agustus 2024 sekitar pukul 16.00 WIB, ia melihat air sungai mulai menghitam. Namun, ia tidak mengetahui penyebabnya.

“Hari ini, Sabtu 3 Agustus 2024 sekitar pukul 06.00 WIB saya melihat ikan ikan mulai mengapung, dan air sungai menghitam dan mengeluarkan bau busuk, setelah kami telusuri diduga dari kolam limbah milik PT SKA,” ujarnya.

Sementara, Zainal Haris ketua kelompok keramba ikan mengatakan sudah 3 bulan berusaha ternak ikan di aliran sungai Siabu Sumbek, selama berdirinya usaha keramba ikan tidak ada terjadi air menghitam dan mengeluarkan bau busuk.

“Rencananya usaha ikan ini, menjadi usaha bersama masyarakat sekitar, ikan ikan tersebut akan dijual di pasar untuk menambah penghasilan, namun akibat matinya ribuan ikan akibat air yang menghitam dan membusuk, kami rugi hampir kurang lebih Rp 95 juta,” ujarnya.

Ia berharap, agar pemerintah menindaklanjuti penyebab matinya ribuan ikan miliknya. Jika akibat pengolahan limbah perusahaan PT SKA agar dapat ditindak.

Sementara, Ridho Sinurat ketika dijumpai di keramba milik warga belum memberikan tanggapan, “Kita masih menunggu jawaban dari manajemen,” pungkasnya singkat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *