BERLAYARINFO.com – Bak ‘dua hewan’ buas lapar yang adu kegarangan. Begitulah duel Chelsea versus Liverpool pada final Carabao Cup atau Piala Liga Inggris 2023/2024 di Stadion Wembley, Minggu (25/2), digambarkan. Sabtu (24/2/2024).
Musim ini Chelsea telah membukukan 61 gol di semua ajang. Dari jumlah itu, mayoritas tercipta pada babak kedua. The Blues tampil main menggigit pada babak kedua pertandingan.
Saat kalah 1-4 dari Liverpool pada 1 Februari lalu contoh empirisnya. Ketika itu tim asuhan Mauricio Pochettino ini baru terlihat bisa main bola pada babak kedua, setelah menit ke-65.
Situasi Liverpool tak jauh berbeda. Bahkan sampai muncul persepsi The Reds akan garang setelah tertinggal gol lebih dulu. Liverpool selalu main berbeda setelah kebobolan duluan.
Laga melawan Luton Town (22/2) bukti teranyar. Setelah tertinggal 0-1 pada babak pertama, tim asuhan Jurgen Klopp ini mengamuk di babak kedua. Empat gol diciptakan Virgil van Dijk dan kawan-kawan.
Khusus Carabao Cup musim ini, performa Chelsea terlihat sedikit lebih baik dari Liverpool. Dari enam laga, gawang Chelsea hanya kebobolan empat kali dan dua lainnya clean sheet.
Sedangkan Liverpool yang melakoni lima pertandingan, setiap laga selalu kebobolan. Namun, lagi-lagi, Liverpool mengamuk setelah kebobolan. Semua tim hanya diberi satu gol.
Hanya saja kondisi ruang ganti Chelsea menjelang laga ini agak lebih baik dari Liverpool. Dalam laga ini Liverpool tak akan diperkuat sejumlah pemain andalan karena sedang cedera.
Allison Becker, Trent Alexander-Arnold, Dominik Szoboszlai, Thiago Alcantara, Stefan Bajcetic, Joel Matip, dan Ben Doak dipastikan absen. Ini titik lemah Liverpool. Sementara Mohamed Salah dan Darwin Nunez belum 100 persen bisa main.
Di kubu Chelsea ada banyak juga yang cedera, tetapi sudah mulai bisa teratasi. Sisi pertahanan yang sangat rapuh (kebobolan 41 gol di Liga Inggris) mulai ditemukan serumnya oleh Pochettino.
Axel Disasi sebagai bek andalan mulai tampil harmonis dengan Levi Colwill. Ben Chilwell dan Malo Gusto juga tampil semakin baik. Situasi ini yang membuat Liverpool tidak diunggulkan.
Adu Tajam Gakpo dan Palmer
Cody Gakpo sangat berpeluang meraih sepatu emas Carabao Cup 2023/2024. Saat ini pemain asal Belanda itu sudah mengoleksi empat gol.
Jumlah gol Gakpo hanya kalah dari Morgan Rogers (Middlesbrough) yang mengoleksi lima gol. Namun Rogers sudah tak bisa menambah gol, sedangkan Gakpo punya peluang saat jumpa Chelsea.
Gakpo juga sedang membara. Dalam dua laga terakhir, pemain 24 tahun ini melesakkan dua gol. Saat Salah dan Nunez tak bisa diandalkan, Gakpo jadi pembeda di antara para pemain muda.
Dari pihak Chelsea Cole Palmer jadi senjata. Gelandang 21 tahun ini tercatat sebagai mesin gol Chelsea musim ini. Ia sudah melesakkan 10 gol di Liga Inggris dan dua gol di Piala Liga Inggris.
Hanya saja Palmer tak mencetak gol dalam tiga pertandingan terakhir. Palmer terakhir kali membobol gawang lawan pada 4 Februari. Kendati demikian ini yang membuatnya patut diwaspadai.
Saat Palmer tak membukukan nama di papan skor, ia menjadi penyumbang assist. Sudah sembilan assist ia ciptakan di musim ini. Pada saat yang sama Enzo Fernandez juga mulai percaya diri.
Gelandang asal Argentina ini menciptakan dua gol dalam dua laga terakhir. Strategi yang diterapkan Pochettino mulai membuahkan hasil gemilang setelah sempat redup pada awal musim ini
Chelsea pun sedang lapar gelar. Setelah perpindahan saham klub karena persoalan politik bilateral, klub berlambang singa ini benar-benar lapar gelar. Ini bisa menjadi pembuka gelar lainnya.
Apakah Liverpool tidak lapar gelar? Jika waktu ukurannya, jawabannya tidak. Namun, klub seperti Liverpool tak pernah kenyang gelar. Apalagi musim ini akan ada perpisahan dengan Klopp.
Selain memburu gelar Liga Inggris (sementara ini memuncaki klasemen) Liverpool berharap bisa meraih treble winner atau tiga gelar. Piala Liga bisa menjadi sarana membuka asa itu terwujud.
Karenanya tak salah jika duel ini disebut pertandingan lapar gelar. Apakah Chelsea yang akan buka puasa trofi atau Liverpool yang akan membuka jalan menuju treble winner, keangkeran Wembley jadi sarana.
Sumber: CNN Indonesia
(Red)
